Laga LaLiga antara Sevilla dan Real Madrid di Santiago Bernabeu menyisakan kontroversi besar. Pelatih Sevilla, Matias Almeyda, meluapkan kemarahannya setelah diusir wasit Alejandro Muniz pada babak pertama pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 0-2 untuk timnya.

Almeyda menerima kartu kuning pertama karena memprotes keputusan wasit di pinggir lapangan. Situasi memanas ketika Sevilla tertinggal akibat gol Jude Bellingham. Tak lama berselang, Almeyda kembali mendapat kartu kuning kedua di terowongan menuju ruang ganti, yang berujung kartu merah.
Pengusiran tersebut membuat Almeyda merasa diperlakukan tidak adil. Ia menilai keputusan wasit terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan rasa hormat terhadap sosok pelatih yang telah lama berkecimpung di dunia sepak bola.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
“Saya Bukan Badut di Sirkus”
Dalam konferensi pers usai laga, Matias Almeyda menyampaikan kekecewaannya secara terbuka. Dengan nada tegas, ia menyebut dirinya bukan badut dan merasa martabatnya direndahkan oleh keputusan wasit.
Almeyda menegaskan bahwa dirinya tidak menghina wasit, sebagaimana tuduhan yang mungkin muncul akibat kartu merah tersebut. Ia merasa wajib berbicara karena reputasi dan integritasnya dipertaruhkan.
Pelatih asal Argentina itu bahkan meminta agar rekaman audio percakapannya dengan wasit dipublikasikan. Menurutnya, rekaman tersebut bisa menjadi bukti bahwa ia tidak melontarkan kata-kata kasar dan tetap menjaga nilai-nilai sportivitas.
Baca Juga: Madrid Optimis Bisa Salip Barcelona dalam Perebutan Gelar La Liga
Wasit Dinilai Buruk, Sevilla Kian Terpuruk

Selain kartu merah untuk Almeyda, Sevilla semakin kesulitan setelah bek mereka, Marcao, juga diusir pada babak kedua. Bermain dengan sembilan pemain membuat posisi Sevilla makin tertekan hingga akhirnya Kylian Mbappe mencetak gol penalti di menit akhir.
Almeyda mengakui keunggulan Real Madrid, namun menegaskan bahwa kritiknya tertuju pada kinerja wasit, bukan hasil pertandingan. Ia menilai kepemimpinan Muniz sangat buruk dan memengaruhi jalannya laga.
Menurut Almeyda, jika memang ada unsur ketidaksopanan dari dirinya, seharusnya hal itu dibuktikan secara transparan. Ia menegaskan bahwa dirinya selalu menjunjung nilai rasa hormat dalam sepak bola.
Respons Xabi Alonso dan Posisi Madrid
Di sisi lain, kemenangan ini tidak sepenuhnya meredakan tekanan terhadap pelatih Real Madrid, Xabi Alonso. Meski meraih tiga kemenangan beruntun, Alonso mengakui timnya masih tampil di bawah level ideal.
Alonso menyebut banyak pemain absen karena cedera dan skorsing, sehingga performa tim belum maksimal. Namun, prioritas tetap pada hasil positif menjelang pergantian tahun.
Tambahan tiga poin menempatkan Real Madrid di posisi kedua klasemen LaLiga, hanya terpaut satu poin dari Barcelona. Madrid pun menutup tahun 2025 dengan optimisme, meski kontroversi wasit masih menjadi perbincangan hangat. Simak terus pembahasan sepak bola terupdate lainnya hanya di footballhdonline.com.
