Pemain tim nasional Brasil, termasuk legenda sepak bola wanita Marta, menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kondisi Copa America Wanita 2025 di Ekuador. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola perempuan menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL HD ONLINE.
Salah satu masalah utama adalah ketiadaan akses ke lapangan untuk pemanasan sebelum pertandingan. Sebagai gantinya, para pemain diharuskan melakukan pemanasan di area dalam ruangan yang sempit dan tidak memadai.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan pemain Brasil dan Bolivia berdesakan di ruang terbatas di Stadion Gonzalo Pozo Ripalda. CONMEBOL, sebagai penyelenggara, beralasan bahwa kebijakan ini diterapkan untuk mencegah kerusakan lapangan, yang digunakan untuk dua pertandingan setiap hari selama babak grup. Namun, para atlet menilai hal ini sangat mengganggu persiapan mereka.
Marta, yang kembali dari pensiun sementara untuk bermain di turnamen ini, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami bersedih dengan keadaan ini. Atlet dituntut untuk berprestasi, tetapi kami juga berhak menuntut organisasi yang profesional,” ujarnya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Dampak Kondisi terhadap Kesehatan dan Performa Pemain
Selain masalah ruang yang sempit, para pemain juga mengeluhkan suhu panas di dalam ruangan, terutama karena lokasi stadion berada di dataran tinggi. Marta menambahkan, “Ini sangat bermasalah karena cuaca di dalam sangat panas. Kami berharap CONMEBOL segera memperbaiki situasi ini.”
Pelatih Brasil, Arthur Elias, turut menyoroti risiko cedera akibat pemanasan yang tidak optimal. “Pemanasan sangat penting untuk kesehatan pemain dan kualitas pertandingan. Jika tidak dilakukan di lapangan, pemain butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri,” jelasnya.
Ary Borges, gelandang timnas Brasil, juga menyampaikan ketidakpuasannya. “Bahkan pertandingan amatir lebih terorganisir daripada ini. Ruang pemanasan yang kecil dan berbau cat sangat tidak layak,” ujarnya.
Baca Juga: Sam Coffey dari USWNT Memiliki Kontrak dengan Portland Thorns Hingga 2027
Ketimpangan antara Turnamen Pria dan Wanita
Borges juga membandingkan penyelenggaraan Copa America Wanita dengan edisi pria. “Di Copa America Putra, infrastrukturnya sangat baik. Mengapa turnamen putri harus menerima fasilitas seadanya?” tanyanya.
Marta menegaskan bahwa pemain wanita pantas mendapatkan perlakuan yang sama. “Kami bekerja keras seperti atlet pria. Tidak ada alasan untuk perbedaan fasilitas,” tegasnya.
Presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez, menjadi sorotan atas ketimpangan ini. Borges menantangnya untuk bertanggung jawab. “Dia harus menangani ini. Kami layak mendapatkan yang lebih baik,” ucapnya.
Harapan Perbaikan untuk Masa Depan
Marta dan rekan-rekannya berharap kritikan mereka mendorong perubahan. “Kami tidak hanya bermain untuk diri sendiri, tapi juga untuk generasi berikutnya. Sepak bola wanita harus berkembang,” kata Marta.
Elias menambahkan, “Kami tidak meminta hal yang berlebihan, hanya fasilitas dasar untuk persiapan yang layak.”
Dengan sorotan media yang semakin besar, tekanan pada CONMEBOL untuk meningkatkan kualitas turnamen wanita semakin tinggi. Para pemain berharap aksi mereka dapat membawa perubahan positif bagi sepak bola wanita di Amerika Selatan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola perempuan terupdate lainnya hanya dengan klik footballhdonline.com.