Liverpool merayakan kembalinya mereka ke Liga Champions dengan kemenangan meyakinkan 3-1 atas AC Milan di San Siro pada 17 September 2024, Pertandingan ini tidak hanya menandai awal kampanye Eropa mereka, tetapi juga menunjukkan ketahanan dan kemampuan taktis tim asuhan Arne Slot setelah mereka tertinggal lebih dulu. Mantan pemain Liverpool, Stephen Warnock, memberikan analisis mendalam tentang performa tim dan keputusan strategis yang diambil oleh Slot dalam pertandingan tersebut.
Awal yang Mengejutkan
Pertandingan dimulai dengan kejutan ketika Christian Pulisic mencetak gol untuk AC Milan hanya tiga menit setelah kick-off. Pulisic memanfaatkan kesalahan posisi dari bek Liverpool, Kostas Tsimikas, dan melepaskan tembakan rendah yang tidak dapat dijangkau oleh kiper Alisson Becker. Gol cepat ini memberi Milan kepercayaan diri dan membuat para penggemar di San Siro bersorak gembira.
Namun, Liverpool tidak terpengaruh oleh tekanan awal tersebut. Mereka menunjukkan ketenangan dan mulai mengontrol permainan secara bertahap. Warnock mencatat bahwa meskipun Milan memiliki awal yang baik, Liverpool segera mengambil alih kendali permainan.
Perubahan Taktis yang Efektif
Salah satu momen kunci dalam pertandingan adalah perubahan taktis yang diterapkan oleh Arne Slot. Dalam wawancara pasca-pertandingan, Warnock menyoroti bagaimana Slot menginstruksikan Alexis Mac Allister untuk mundur lebih dalam ke lini tengah, bekerja sama dengan Ryan Gravenberch untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik di tengah lapangan. “Perubahan ini sangat penting,” kata Warnock. “Liverpool mulai mendominasi permainan setelah perubahan itu.”
Keputusan ini terbukti efektif ketika Liverpool berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Ibrahima Konate pada menit ke-23. Konaté mencetak gol dengan sundulan dari tendangan bebas Trent Alexander-Arnold, menandai kebangkitan Liverpool dalam pertandingan.
Dominasi Liverpool
Setelah menyamakan kedudukan, Liverpool semakin percaya diri dan terus menekan pertahanan Milan. Virgil van Dijk kemudian mencetak gol kedua bagi Liverpool pada menit ke-41 dengan sundulan dari sudut yang diambil oleh Kostas Tsimikas. Gol ini menunjukkan betapa efektifnya Liverpool dalam memanfaatkan situasi set-piece.
Warnock mencatat bahwa dua gol tersebut menunjukkan kelemahan AC Milan dalam bertahan dari situasi bola mati, yang menjadi salah satu faktor penentu dalam pertandingan ini. “Milan tampak tidak siap menghadapi ancaman dari set-piece, dan Liverpool memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat baik,” tambahnya.
Gol Penutup dan Penampilan Dominan
Di babak kedua, Liverpool terus menguasai permainan dan menambah keunggulan mereka menjadi 3-1 melalui gol Dominik Szoboszlai pada menit ke-67. Szoboszlai menerima umpan cut-back dari Cody Gakpo dan menyelesaikannya dengan tenang. Kemenangan ini semakin memperkuat posisi Liverpool sebagai tim yang dominan dalam pertandingan.
Statistik akhir menunjukkan bahwa Liverpool menguasai 51% penguasaan bola dan menciptakan 23 tembakan dibandingkan dengan 8 tembakan dari Milan. Ini menggambarkan seberapa besar perubahan yang terjadi setelah awal yang sulit bagi tim tamu.
Kesimpulan
Kemenangan 3-1 atas AC Milan adalah pernyataan kuat bagi Liverpool di Liga Champions. Terutama setelah hasil buruk mereka di Premier League melawan Nottingham Forest sebelumnya. Stephen Warnock memuji Arne Slot atas kemampuannya untuk melakukan perubahan taktis yang tepat waktu dan efektif. Yang memungkinkan Liverpool mengambil alih kontrol permainan.
Dengan kemenangan ini, Liverpool menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi Eropa. Dan berharap untuk melanjutkan momentum positif mereka dalam pertandingan mendatang. Bagi AC Milan, meskipun mereka memulai dengan baik, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memperbaiki pertahanan mereka menjelang laga-laga berikutnya.
Simak dan ikuti terus informasi sepak bola terbaru secara lengkap hanya di Shotsgoal.