J.League, liga sepak bola Jepang, memutuskan untuk mengubah kalender kompetisinya. Mulai pada Piala 2026. Keputusan ini dibuat untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sepak bola Jepang di kancah internasional. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL HD ONLINE.
Namun, perubahan ini menciptakan masalah baru bagi para pemain asing, termasuk dua Socceroos, Mitchell Duke dan Jason Geria. Akan ada jeda panjang sekitar lima bulan antara akhir musim 2025 dan dimulainya musim 2026-27. Jeda yang sangat panjang ini berpotensi mengganggu ritme dan kebugaran mereka.
Bagi pemain yang berambisi tampil di Piala Dunia 2026, jeda ini adalah tantangan besar. Mereka harus tetap tampil prima dan kompetitif dibandingkan pesaing dari liga lain yang masih aktif. Situasi ini memaksa Duke dan Geria untuk mempertimbangkan opsi pinjaman jangka pendek.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Dilema Mitchell Duke, Masa Depan di Jepang vs Panggilan Piala Dunia
Mitchell Duke, striker Machida Zelvia, menyatakan komitmen jangka panjangnya pada sepak bola Jepang. Namun, ia sadar betul bahwa persaingan untuk masuk skuad Piala Dunia 2026 sangat ketat. Lima bulan tanpa kompetisi resmi bisa menjadi batu sandungan besar bagi karier internasionalnya.
Duke mengakui bahwa ia kemungkinan harus meninggalkan Jepang sementara selama masa jeda tersebut. Tujuannya jelas: mencari klub yang bisa memberinya menit bermain reguler dan level kompetisi yang tinggi. Ia belum memastikan tujuan, apakah akan kembali ke A-League Australia atau mencoba liga lain.
Kesempatan untuk bermain di level terbaik adalah prioritas utamanya. Meski demikian, peluang untuk pulang ke Australia dan bermain di lingkungan yang familiar juga memiliki daya tarik tersendiri. Keputusan akhir akan didasarkan pada apa yang paling menguntungkan untuk mewujudkan mimpinya berlaga di Piala Dunia.
Baca Juga: Keajaiban di Tokyo: Jepang Tumbangkan Brasil Lewat Comeback Spektakuler
Kekhawatiran Jason Geria, Menjaga Semangat Kompetitif
Jason Geria, bek Albirex Niigata, menyuarakan kekhawatiran yang sama. Meski J.League berencana menggelar “Turnamen Spesial” selama masa transisi, Geria meragukan intensitas kompetisinya. Baginya, turnamen seperti itu mungkin tidak menyajikan tekanan dan tantangan sesungguhnya seperti liga reguler.
Geria menekankan bahwa untuk mempertahankan tempat di timnas Socceroos, seorang pemain harus terus berada di lingkungan yang kompetitif. Semangat juang dan tekanan untuk meraih hasil terbaik hanya bisa didapat dari pertandingan-pertandingan yang benar-benar berarti. Tanpa itu, performa pemain bisa menurun.
Oleh karena itu, ia dan Duke harus benar-benar mempertimbangkan opsi terbaik. Mereka harus memilih jalan yang dapat menjaga kebugaran dan kualitas permainan mereka, sekaligus memberi peluang terbesar untuk dipilih masuk dalam skuad Piala Dunia 2026.
Mencari Solusi Terbaik di Tengah Ketidakpastian
Baik Duke maupun Geria berada di persimpangan jalan yang penting. Keputusan yang mereka ambil pada masa jeda nanti akan sangat mempengaruhi karier internasional mereka. Mereka harus memilih antara tetap di Jepang dengan kompetisi yang tidak pasti atau mencari pengalaman di liga lain.
Kembali ke A-League Australia adalah salah satu opsi yang logis. Liga ini menawarkan level kompetisi yang cukup baik dan lingkungan yang sudah dikenal. Beberapa rekan satu timnas mereka juga bermain di sana, yang bisa memudahkan proses adaptasi.
Namun, apapun keputusannya, fokus utama mereka tetap sama: tetap bermain secara reguler dan tampil konsisten. Hanya dengan begitu mereka bisa meyakinkan pelatih timnas Graham Arnold bahwa mereka layak untuk dibawa ke Piala Dunia 2026, puncak dari karier seorang pesepakbola. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballhdonline.com.