Timnas Indonesia perlu memastikan lagi status kartu kuning Maarten Paes sebelum datangnya pertandingan melawan Cina.
Hal ini penting untuk menghindari potensi absennya pemain kunci akibat akumulasi kartu kuning. Dalam regulasi FIFA untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 pasal 9.3, pemain yang menerima dua kartu kuning dalam dua pertandingan berbeda akan dilarang bermain di pertandingan berikutnya. Berikut ini, kami akan memberikan informasi terbaru dari dunia olahraga sepak bola internasional dan tentunya telah kami rangkum di FOOTBALL HD ONLINE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Aturan Kartu Kuning Dalam Sepak Bola
Kartu kuning dan kartu merah adalah dua instrumen penting yang digunakan wasit dalam pertandingan sepak bola untuk mengontrol perilaku pemain. FIFA memiliki aturan spesifik yang mengatur kapan kartu-kartu ini dapat dikeluarkan dan diberikan kepada pemain. Kartu-kartu ini berfungsi untuk memberikan peringatan dan mendisiplinkan pemain yang melanggar aturan permainan, serta untuk menjaga ketertiban dan sportivitas di lapangan.
Kartu kuning diberikan oleh wasit kepada pemain sebagai peringatan atas pelanggaran atau sanksi ringan. Pelanggaran yang dapat mengakibatkan kartu kuning antara lain adalah menunjukkan perilaku tidak sportif. Melontarkan kata-kata yang menghina atau menunjukkan ketidaksetujuan berlebihan.
Tidak menaati peraturan pertandingan, mengulur waktu, tidak menaati jarak yang disyaratkan ketika tendangan sudut, tendangan bebas, dan lemparan ke dalam akan dilakukan. Serta keluar masuk lapangan tanpa izin wasit. Sejak tahun 2004, pemain juga dapat diberi kartu kuning jika melakukan selebrasi gol berlebihan, seperti melepas jersey.
Pelanggaran yang Berujung Kartu Kuning
Kartu kuning diberikan sebagai peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran dalam pertandingan sepak bola. Beberapa tindakan dan perilaku di lapangan dapat mengakibatkan seorang pemain menerima kartu kuning dari wasit. Pelanggaran-pelanggaran ini umumnya dianggap sebagai pelanggaran ringan hingga sedang yang tidak membahayakan keselamatan pemain lain secara langsung, tetapi melanggar aturan permainan.
Contoh pelanggaran yang dapat berujung pada kartu kuning meliputi perilaku tidak sportif. Menunjukkan ketidaksetujuan dengan keputusan wasit melalui perkataan atau tindakan, serta secara terus-menerus melanggar peraturan permainan.
Selain itu, pemain juga dapat diganjar kartu kuning jika menunda dimulainya kembali pertandingan. Misalnya dengan sengaja membuang waktu saat melakukan lemparan ke dalam atau tendangan bebas. Masuk atau keluar lapangan tanpa izin dari wasit juga merupakan pelanggaran yang dapat berujung pada kartu kuning.
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Sudah Cocok Abroad dan Bermain di Eropa
Dampak Akumulasi Kartu Kuning di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Akumulasi kartu kuning dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kekuatan sebuah tim dalam turnamen seperti Kualifikasi Piala Dunia. Dalam aturan yang berlaku, seorang pemain yang menerima akumulasi kartu kuning dalam jumlah tertentu akan dilarang untuk tampil dalam pertandingan berikutnya. Hal ini bisa menjadi masalah krusial, terutama jika pemain yang terkena akumulasi adalah pemain kunci dalam tim.
Dalam regulasi FIFA untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 pasal 9.3, pemain yang menerima dua kartu kuning dalam dua pertandingan yang berbeda akan dilarang bermain di pertandingan berikutnya. Penghitungan akumulasi kartu kuning biasanya dilakukan selama fase grup dan babak 16 besar, dan baru dihapus pada babak 8 besar.
Kesimpulan
Timnas Indonesia harus memastikan status kartu kuning pemainnya, termasuk Maarten Paes, sebelum pertandingan melawan Cina untuk menghindari potensi masalah. Akumulasi kartu kuning dapat menyebabkan pemain absen dalam pertandingan penting, yang dapat mempengaruhi peluang tim untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Dengan memahami aturan dan konsekuensi kartu kuning dan merah, pemain dapat bermain lebih disiplin dan menghindari pelanggaran yang tidak perlu.