Yance Sayuri, pemain sepak bola berbakat asal Malut United, baru-baru ini membagikan kisah perjalanan kariernya yang penuh liku, terutama terkait perjuangannya untuk tetap bisa bergabung dan membela Timnas Indonesia.
Cerita Yance ini tidak hanya tentang sisi kegagalannya yang berulang kali harus menepi akibat cedera, tetapi juga tentang keteguhan hati, rasa syukur, dan keyakinan akan kehendak Tuhan yang mengiringi setiap langkahnya dalam dunia sepak bola profesional. Ikuti terus pembahasan menarik dari kami mengenai sepak bola di tanah air dan pastinya telah kami rangkum di FOOTBALL HD ONLINE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Cedera yang Menghambat Karier Yance di Timnas Indonesia
Sejak dipanggil pertama kali ke Timnas Indonesia, Yance Sayuri harus menghadapi kenyataan pahit yang membuatnya gagal memperkuat timnas di beberapa kesempatan. Alih-alih menambah menit bermain dan pengalaman, ia justru tersingkir dari skuad Garuda karena cedera yang datang silih berganti.
Situasi ini tentu menjadi beban tersendiri bagi pemain yang sudah memberikan performa gemilang di level klub. “Cedera selalu menjadi penghalang. Setiap kali dipanggil, bukan kebahagiaan yang saya dapatkan, melainkan tantangan baru dengan pemulihan dan ketidakpastian,” ungkap Yance dengan nada yang tulus dan penuh keikhlasan.
Ia mengibaratkan perjuangannya seperti melewati gelombang yang tak pernah benar-benar reda, namun tetap berusaha bertahan dan bangkit setiap kali terjatuh. Salah satu cedera berat yang ia alami adalah cedera hamstring dengan sobekan sepanjang 7 cm, yang memaksanya harus menepi hingga sebulan penuh untuk pemulihan. Cedera ini bukan hanya menghambat aktivitasnya di klub, tapi berimbas langsung pada peluang membela Timnas Indonesia di ajang-ajang penting.
Rasa Syukur dan Kehendak Tuhan Sebagai Kunci Keteguhan Yance
Walaupun sering kali gagal bergabung dengan Timnas Indonesia akibat cedera, Yance tetap menunjukkan jiwa sportivitas dan kebesaran hati yang patut diacungi jempol. Ia tidak membiarkan rasa kecewa menguasai dirinya, melainkan memilih untuk percaya bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari kehendak Tuhan.
“Kalau soal untuk gabung ke Timnas dan beberapa kali cedera. Saya tidak bisa ceritakan itu semua karena di sisi lain, semua adalah kehendak Tuhan. Saya tidak bisa melebihi kehendak-Nya,” katanya dengan penuh ketulusan. Keyakinan ini membuatnya tetap semangat menatap setiap kesempatan yang datang, tanpa terbebani oleh kegagalan di masa lalu.
Yance bahkan menyampaikan bahwa jika Tuhan berkata belum waktunya, ia akan menerimanya dengan lapang dada. Sikap ini membuatnya lebih fokus pada perbaikan diri dan selalu berusaha memberikan kualitas terbaik dalam setiap pertandingan yang dijalani, baik di klub maupun di Timnas Garuda.
Baca Juga: Manchester City Dekati Florian Wirtz, Pep Guardiola Pilih Bungkam!
Momen Bahagia Dipanggil Kembali Ke Skuad Garuda
Kebahagiaan kembali dirasakan Yance saat namanya kembali masuk dalam daftar pemain Timnas Indonesia. Untuk menghadapi dua pertandingan penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Cina dan Jepang pada Juni 2025. Ini adalah peluang emas baginya untuk membuktikan bahwa perjuangan keras dan kepercayaannya pada kehendak Tuhan tidak sia-sia.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena masih diberi kepercayaan untuk kembali dipanggil ke Timnas.” Ujar Yance dalam jumpa pers pra-pertandingan Malut United kontra Persija Jakarta di Jakarta International Stadium. Bersama saudaranya, Yakob Sayuri, yang juga dipanggil ke Timnas, ia siap memberikan yang terbaik demi nama bangsa.
Namun sebelum memulai pemusatan latihan Timnas Indonesia di Bali, Yance memilih fokus pada pertandingan penting di level klub melawan Persija. Ia menganggap setiap pertandingan adalah awal baru dan kesempatan yang harus dioptimalkan, tanpa terikat oleh beban masa lalu.